English (United Kingdom)Indonesian (ID)

Solo, kota yang tak pernah tidur

Solo selain kondang sebagai kota budaya adalah juga pusat niaga yang cukup maju di Jawa.Lagu-lagu kroncong Bengawan Solo dan Putri Solo yang klasik semakin mendongkrak popularitas kota yang sungguh menarik ini.

 

 

 

 

Adalah Sri Susuhunan Paku Buwono II yang memindahkan ibukota kerajaan Mataram dari Kartosuro kearah timur didekat Bengawan Solo pada tahun 1745. Melalui sebuah prosesi kerajaan pindah kraton yang megah, Sri Susuhunan Pakubuwono II, secara resmi merobah nama dan status Desa Solo menjadi ibukota kerajaan yang diberi nama Surakarta Hadiningrat.

Meski sudah punya nama resmi Surakarta, tetapi nama Solo tetap melekat dihati rakyatnya dan merupakan sinonim.

Karaton Surakarta Hadiningrat terletak disisi sebelah selatan dari ujung timur Jalan Raya Slamet Riyadi, jalan utama kota Solo.

 

 

 

 

Disebelah sisi utara dari Jalan Slamet Riyadi, diujung Jalan Diponegoro, berdiri megah karaton yang lain yaitu Puro Mangkunagaran

Tidak bisa dipungkiri bahwa Karaton Kasunanan dan Puro Mangkunagaran merupakan pusat dan benteng budaya karaton Jawa yang adiluhung.

Surakarta atau Solo terletak didataran subur Jawa Tengah bagian tenggara yang dilewati Bengawan Solo, sungai terpanjang di pulau Jawa.Daerah ini diapit oleh gunung-gunung Merapi dan Merbabu disisi utara dan gunung Lawu disebelah tenggara.


Kota Solo


Kota Solo yang cantik dan tenang ini terkenal dengan penghuninya yang  halus dalam bertutur kata.Selain berpredikat sebagai kota budaya, Solo juga dikenal sebagai kota yang penuh dengan hiburan dan juga dijuluki sebagai  : Kota yang tak pernah tidur.

Perlu diketahui bahwa  Solo erat berhubungan dengan sejarah zaman purba dan kuno yang penting dan mengesankan ,antara lain :

Sangiran – Situs purbakala yang menunjukkan adanya manusia Jawa sejak hampir 2 (dua) juta tahun yang lalu. Satu bukti bahwa eksistensi Jawa sudah lama sekali.

Kerajaan Mataram I dari abad ke 8 ( delapan) dengan peninggalan berupa candi candi Hindu dan Budha yang mempesona di Prambanan, Borobudur , Dieng dll.

Kerajaan Majapahit dengan peninggalan candi-candi abad ke 15 dilereng gunung Lawu.





Candi Sukuh yang berada dilereng barat Lawu,pada ketinggian 900 meter diatas permukaan laut ( dpl) yang terkenal sebagai bangunan candi yang misterius dan erotis di Jawa. Naik keatas lagi pada ketinggian 1500 dpl terdapat Candi Ceta dengan undak-undakan tinggi dan patung-patung Bima.

Karaton Pajang, bekas istana Kerajaan Pajang dengan rajanya Sultan Hadiwijaya ( yang dimasa mudanya terkenal dengan nama Mas Karebet atau Jaka Tingkir) yang memerintah di-abad ke 16, sebagai penerusan dari Kerajaan Demak ( Sementara Kerajaan Demak adalah merupakan penerusan dari Kerajaan Majapahit di abad ke 15). Pusat Kerajaan Pajang terdapat di desa Makam Haji, Kartosuro.

Karaton Kartosuro, terletak 10 km dari kota Solo. Dulunya merupakan ibukota Kerajaan Mataram Kedua yang dipindahkan dari Plered, Jogjakarta. Kartosuro menjadi pusat kerajaan Mataram Kedua selama 60 tahun, sampai dengan tahun 1745.Pada tahun itu Ibukota  dipindahkan ke Solo oleh Pakubuwono II dan  Kerajaannya diberi nama Surakarta Hadiningrat.

 

 

 


Pada saat itu terjadi banyak pergolakan politik dengan invasi dan campur tangan Belanda, kedudukan Sunan menjadi lemah.

Terjadilah Perjanjian Giyanti yang melahirkan Kerajaan Ngayogyokarto Hadiningrat dengan rajanya Sultan Hamengku Buwono I, yang adalah salah satu adik dari Paku Buwono II. Perjanjian Salatiga melahirkan Kadipaten Mangkunagaran disebagian wilayah Solo, dengan salah satu kerabat kerajaan menjadi Adipati  Sri Mangkoe Nagoro I.

( Untuk informasi : Ketika masa penjajahan Inggris , Jawa dibawah Raffles, Kerajaan Ngayogyokarto Hadiningrat dibawah Sultan Hamengku Buwono II ,dibagi dua ,yaitu dibentuknya Kadipaten Pakualaman pada 1813 dengan Adipati Sri Paku Alam I, yang adalah salah satu putra Sultan Hamengku Buwono I. Begitulah sejarah terjadinya karaton-karaton di Surakarta dan Yogyakarta yang tetap eksis sampai kini).


Makam Ki Ageng Enis

Terletak di Laweyan, Solo. Makam ini sangat terkenal dan banyak dikunjungi peziarah. Ki Ageng Enis adalah salah satu buyut Raja Brawijaya V dari Majapahit.

Dia adalah ayah dari salah seorang pinisepuh Mataram, yaitu Ki Ageng Pemanahan yang merupakan ayah, pemomong Panembahan Senopati, Raja pertama Kerajaan Mataram Kedua yang berpusat di Kota Gede, Jogjakarta.


Bengawan Solo

Sungai terpanjang di Jawa yang melintas Solo, yang bermula dari mata airnya di perbukitan selatan Solo sampai muaranya didekat Surabaya, Jawa Timur. Pada masa lalu sungai ini bisa dilayari dengan perahu dari Solo ke muara dan sebaliknya. Sekarang sudah terjadi pendangkalan, sehingga tidak lagi dilayari.


Bernostalgia di Solo

Solo mudah dijangkau  . Pada saat ini lapangan terbang Adisumarno menghubungkan Solo dengan kota-kota lain di Indonesia dan luar negeri.

Melalui darat, kota ini juga mudah dijangkau baik dengan mobil, bus maupun kereta api.


Stasiun Balapan

 

 

 


Stasiun kereta api Balapan sudah ada sejak masa kolonial.Tetap dipertahankan bentuk bangunan kolonial, cukup luas dan nyaman fasilitasnya. Letaknya sangat strategis, sekitar 2 km dari pusat kota. Stasiun Balapan termasuk dalam jaringan kereta api yang menghubungkan dengan Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Surabaya, Malang dll.


Sriwedari

 

 

 


Sriwedari adalah taman hiburan yang menarik. Pada zaman jayanya orang menyebutnya “ Kebon Rojo”- Taman Raja. Dulunya memang merupakan taman yang indah, ada Kebon Binatangnya, ada restoran-restoran yang menghidangkan menu yang beraneka ragam. Yang paling kondang adalah adanya Wayang Orang Sriwedari, dengan pertunjukannya yang berkelas dan seniman seniwatinya yang berbobot dan terkenal.

Bagi generasi tua bagaimanapun Sriwedari masih merupakan tempat favorit untuk bernostalgia dan sekedar bersantai. Masuk dari jalan Slamet Riyadi ada tempat makanan lesehan dengan menu khas Solo, yang rasanya enak dan harganya terjangkau seperti Nasi Liwet, Srabi Solo dll. Pada saat-saat tertentu dimainkan gamelan atau musik keroncong. Memang di Solo ada banyak tempat untuk nglaras artinya menikmati hidangan makanan sambil mat-matan, menikmati alunan gamelan atau irama kroncong.

Bagi penggemar barang-barang seni, ada beberapa kiosk yang menawarkan berbagai benda seni dan lukisan. Jasa pelukis tersedia. Di bagian belakang Sriwedari ada restoran modern dengan tempat parkir yang luas.


Museum Radya Pustaka

 

 

 

 

Museum antik yang terletak disebelah Sriwedari, ditengah kota ini dibangun pada tahun 1890. Dihalaman depan berdiri patung Ronggowarsito, pujangga Karaton Surakarta yang menghasilkan karya-karya tulis Jawa klasik yang amat tinggi nilainya.

Di museum ini ada koleksi dari barang-barang antik, patung, gamelan, keris, boneka wayang, gulungan wayang beber, buku-buku kuno berbahasa Jawa dan Belanda.


Gapura Gladag

 

 

 


Ini adalah pintu gerbang utama untuk masuk Karaton melalui Alun-alun Utara. Pintu gerbang yang anggun ini dibangun pada masa Paku Buwono X, yang juga membangun gapura Klewer, Batangan, Gading dan Pasar Gede.


Pasar Gede

Pasar tradisional yang berada ditengah kota ini menjual segala macam produk keperluan rumah tangga.


Pasar Klewer

Pasar yang amat terkenal ini terletak disebelah barat Alun-alun Utara, diujung timur Jalan Secoyudan. Segala macam kain dijual disini terutama batik. Juga ada kain lurik dan tenun ikat dan berbagai macam barang.

Jaringan perdagangan Pasar Klewer amat luas selain jualan eceran ditempat, terjadi transaksi nasional bahkan internasional dengan omzet milyaran rupiah.

Solo punya reputasi sebagai salah satu pusat batik terpenting di Jawa, yang juga disebut  Kota Batik. Perusahaan- perusahaan batik terkenal ada dikota ini.


Pasar Triwindu

 

 

 


Terletak di Jalan Diponegoro, dekat Puro Mangkunagaran. Boleh dibilang pasar Triwindu , pasar antik di Solo ini juga merupakan pasar barang-barang antik ( flea market) terlengkap di Jawa.  Disinilah sorganya bagi kolektor barang-barang seni yang beraneka ragam. Ada berbagai lampu hias nan indah, dinner dan tea sets, gelas, vas bunga, piring dan cawan , tempat tinta, asbak, lonceng tua, botol, tempat sirih dan lain-lain barang cantik. Bila anda berbelanja disini, sebaiknya pandai menawar.


Alun-alun Lor

Disini juga banyak dijual berbagai macam souvenir termasuk alat-alat musik tradisional seperti rebab, gamelan dll.

Dibanyak tempat di kota Solo dijual barang-barang seni dan kerajinan seperti wayang kulit, keris, batik, patung, kosmetik, jamu, benda-benda perhiasan seperti cincin, gelang, kalung dengan berbagai macam batu berharga/gemstones.


Peningkatan seni dan budaya

 

 

 


Solo dengan Karaton Surakarta dan Puro Mangkunagaran dalam perkembangannya sejak masa kuno mengalami berbagai hambatan baik internal maupun yang berhubungan dengan VOC dan kolonialis Belanda, tetap survive dalam membina budaya adiluhung warisan para leluhur dan bahkan mengembangkannya menjadi karya-karya susastra dari para pujangganya yang amat bermanfaat bagi kemanusiaan.

 

 

 

 

Selain itu seni tari, wayang kulit, wayang orang dan berbagai seni kerajinan seperti pembuatan keris ,gamelan, batik, lurik dan berbagai benda seni dll  berkembang subur dan mendapatkan apresiasi yang tinggi dari masyarakat dan para pengagumnya.

 

 

 

 

Sampai kinipun Solo tak pernah sepi dengan penampilan seni baik, yang tradisional maupun kontemporer yang  sering dipentaskan di Taman Budaya Surakarta ( TBS). Selamat Datang di Solo Berseri. Bersambung.


JagadKejawen,

Suryo S.Negoro